Mungkin sebagian dari kita berpikir, hubungan jarak jauh ( long distance relationship ) adalah saat kita menjalin sebuah hubungan dengan seseorang yang tinggal kira-kira 15 menit perjalanan dari tempat kita berada.
Untuk sebagian besar orang, bagaimanapun juga, hubungan jarak jauh ( long distance relationship - LDR ) berarti setidaknya perjalanan yang jauh menggunakan kendaraan dengan sesekali mengisi bahan bakar atau menghabiskan bekal diperjalanan selama menuju tempat orang yang tercinta. Hubungan jarak jauh ( long distance relationship ) memerlukan usaha yang lebih dari yang biasanya, karena diperlukan banyak pengorbanan, kesabaran, ketekunan dan kesetiaan saat berada jauh dari seseorang yang kita cintai. Hubungan jarak jauh biasanya juga melibatkan beberapa tagihan telepon dan/atau kesediaan untuk meluangkan waktu sejenak untuk sekedar bertemu melalui dunia maya / internet, saling mengirimkan e-mail dan sekedar mengobrol di ruang chatting.
Ada suatu perasaan unik yang susah diungkapkan dengan kata-kata saat dua hati yang terpisah oleh jarak dan waktu, yang terkadang menambahkan sedikit nuansa misteri dalam hubungan tersebut. Sejak saat kita remaja, kita sering kali membayangkan bisa bertemu dengan seseorang dari tempat yang sangat jauh, atau membayangkan bisa jatuh cinta dengan pangeran tampan dari negeri asing - dan ide untuk bertemu dengan seseorang yang "lebih baik" tetap melekat dalam benak kita seumur hidup. Dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat saat ini, yang memungkinkan kita untuk bisa berhubungan dengan orang yang asing di seluruh penjuru dunia dengan cara yang mudah dan cepat, tidak dapat dipungkiri bahwa seseorang yang anda kenal mungkin sedang menjalani hubungan jarak jauh. Tentu saja ada nilai yang baik dari hal ini -- Seperti misalnya terjaminnya privasi selama masa "off", ketika salah satu atau kedua pribadi yang sedang menjalin hubungan tersebut masih memiliki keinginan untuk mengejar keinginan-keinginan pribadi mereka yang cukup menyita waktu. Mungkin keinginan untuk mempelajari arkeologi atau mendalami kerajinan porselen, atau bahkan untuk mengejar kesempatan menjalin hubungan-hubungan yang lain yang bersifat rahasia.
Ketika dua orang berada di satu ruang zona waktu dan tempat, ada kecenderungan untuk bersikap manis - untuk menjadi teman yang baik dan menggunakan waktu yang ada dengan bijaksana. Ini berjalan dengan baik untuk pasangan yang saling mencintai dan menghargai satu sama lain, bagi mereka yang membayangkan bisa bersama saat jam sekolah usai, atau saat aktivitas rutin telah selesai.
Untuk sebagian yang lain - misalnya istri-istri tentara - ini bisa berarti diperlukannya kesabaran ekstra dan pengertian yang tinggi saat pasangan yang dicintai sedang menunaikan tugas di tempat yang jauh dan tidak dapat berbagi tanggung jawab sebagai orang tua. Juga kemungkinan munculnya rasa kesepian karena tidak bisa menghabiskan waktu yang cukup bersama seseorang yang tercinta.
Agar tetap langgeng, hubungan jarak jauh (LDR / long distance relationship )mesti memenuhi beberapa kondisi diantaranya :
Pertama, level kepercayaan.
Kehidupan-kehidupan sosial yang terpisah terbentuk karena adanya kebutuhan. Mereka perlu berkembang dengan baik tanpa pengaruh kondisi yang merugikan dan rasa penyesalan. Bagi mereka yang hanya diam dan tinggal di rumah, menunggu dering telpon yang tak jelas dan menghabiskan biaya, hanya akan menemukan kebosanan, penyesalan, dan bahkan munculnya kemarahan. Anda tidak bisa menyelipkan kamera pengawas di ikat pinggang anda hanya untuk memuaskan keingintahuan pasangan yang cemburuan - atau orang lain yang menginginkannya meskipun anda bisa saja melakukannya.
Kedua, level komitmen perlu ada di tempat yang tepat.
Setiap hubungan pasti suatu saat akan tumbuh dan berkembang menuju ke tahapan berikutnya. Hal ini bisa berarti menuju ke arah pendewasaan dan perubahan. Hubungan-hubungan jarak jauh pada suatu saat pasti akan menemukan titik akhirnya. Penting bagi setiap orang yang sedang menjalin hubungan jarak jauh untuk mengetahui bahwa suatu saat mereka pasti akan memutuskan untuk tinggal bersama-sama dalam tempat tinggal yang sama (atau setidaknya pada daerah yang sama).
Ketiga, anda perlu memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik jika saat ini sedang menjalani hubungan jarak jauh.
Tanpa adanya komunikasi yang baik dan rutin, suatu pasangan akan cepat merasa asing satu sama lainnya. Beberapa pasangan bahkan akan nekat membuat fantasi-fantasi yang liar hanya untuk memuaskan hasrat mereka, mungkin melalui hubungan telepon, hanya untuk mengisi "kekosongan" di hati saat terpisah jarak dan waktu.
Keempat, anda perlu memiliki pandangan yang realistis mengenai hubungan yang sedang anda jalani di masa mendatang.
Bisakah kedua pihak yang terlibat hubungan jarak jauh menerima kenyataan bahwa rencana yang telah disusun bersama bisa suatu saat tiba-tiba berubah - mungkin saja suatu saat mereka tidak lagi bisa bersama ? Apa yang akan terjadi jika seandainya ada seseorang yang lebih menarik dari pasangan anda tiba-tiba menyatakan perasaan sukanya kepada anda ? Kapan anda akan berani mengungkapkan kepada pasangan anda bahwa perasaan anda kepadanya itu sudah mulai berubah. Apakah anda akan membicarakannya secara langsung kepada pasangan anda secara empat mata, atau anda hanya berani mengungkapkannya melalui media telepon ? Apakah kedua belah pihak yang terlibat hubungan jarak jauh bisa menerima kenyataan, mampu menghibur diri sendiri dari kesedihan akibat perpisahan dan melanjutkan hidupnya, atau mungkinkah hubungan tersebut akan berakhir dalam genangan air mata ? Oleh karena itu, kesiapan mental dan kedewasaan diri bagi masing-masing pasangan juga sangat diperlukan dalam hubungan jarak jauh yang semacam ini.
Beberapa hubungan bahkan dimulai dari hubungan jarak jauh. Misalnya "The play 63 Charrington Cross" didasarkan atas hubungan surat-menyurat antara dua orang penulis yang saling membagi pengalaman mereka di dunia kesusastraan, tapi mereka tidak pernah benar-benar bertemu secara langsung. Ini mungkin adalah suatu contoh bentuk hubungan jarak jauh yang hebat dan berhasil - tidak diperlukannya pembuktian atas informasi yang saling ditukarkan - semua berdasarkan kepercayaan yang mutlak terhadap satu sama lain. Di luar itu, tipe-tipe hubungan jarak jauh semacam ini biasanya dimulai dari aktivitas chatting di dunia maya / internet.
Masalah yang mungkin muncul adalah, disamping banyaknya komunikasi yang telah terjalin melalui telepon dan surat-surat yang dikirimkan, selalu akan muncul penundaan yang tidak diharapkan untuk sekedar ingin melihat pasangan secara langsung.
Tidak perduli banyaknya informasi yang sudah sering ditukarkan satu sama lain, bahasa tubuh dan perasaan mungkin bisa jauh berbeda dari apa yang benar-benar diharapkan.
Bagi mereka yang baru saja memulainya, hubungan jarak jauh bisa menawarkan pengalaman yang luar biasa. Ini mungkin juga tepat bagi mereka - jika saja mereka mau jujur - yang mengakui bahwa mereka merasa lebih nyaman memiliki pasangan-sementara, mungkin karena mereka memendam banyak rahasia pribadi yang tidak ingin mereka ungkapkan kepada pasangan. Banyak hubungan jarak jauh antar negara yang hanya berlangsung sesaat namun penuh hasrat dan berakhir setelah benar-benar bertemu.
Keberhasilan yang berlangsung lama cenderung memiliki rencana yang lebih besar dan matang, bagi mereka yang benar-benar menyadari bahwa mereka suatu saat mereka akan benar-benar memutuskan untuk tinggal dan hidup bersama pasangan yang mereka cintai, tanpa mengkhawatirkan masalah-masalah kecil yang mungkin akan muncul dalam kehidupan mereka selama mereka menjalani hubungan tersebut.
Untuk sebagian besar orang, bagaimanapun juga, hubungan jarak jauh ( long distance relationship - LDR ) berarti setidaknya perjalanan yang jauh menggunakan kendaraan dengan sesekali mengisi bahan bakar atau menghabiskan bekal diperjalanan selama menuju tempat orang yang tercinta. Hubungan jarak jauh ( long distance relationship ) memerlukan usaha yang lebih dari yang biasanya, karena diperlukan banyak pengorbanan, kesabaran, ketekunan dan kesetiaan saat berada jauh dari seseorang yang kita cintai. Hubungan jarak jauh biasanya juga melibatkan beberapa tagihan telepon dan/atau kesediaan untuk meluangkan waktu sejenak untuk sekedar bertemu melalui dunia maya / internet, saling mengirimkan e-mail dan sekedar mengobrol di ruang chatting.
Ada suatu perasaan unik yang susah diungkapkan dengan kata-kata saat dua hati yang terpisah oleh jarak dan waktu, yang terkadang menambahkan sedikit nuansa misteri dalam hubungan tersebut. Sejak saat kita remaja, kita sering kali membayangkan bisa bertemu dengan seseorang dari tempat yang sangat jauh, atau membayangkan bisa jatuh cinta dengan pangeran tampan dari negeri asing - dan ide untuk bertemu dengan seseorang yang "lebih baik" tetap melekat dalam benak kita seumur hidup. Dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat saat ini, yang memungkinkan kita untuk bisa berhubungan dengan orang yang asing di seluruh penjuru dunia dengan cara yang mudah dan cepat, tidak dapat dipungkiri bahwa seseorang yang anda kenal mungkin sedang menjalani hubungan jarak jauh. Tentu saja ada nilai yang baik dari hal ini -- Seperti misalnya terjaminnya privasi selama masa "off", ketika salah satu atau kedua pribadi yang sedang menjalin hubungan tersebut masih memiliki keinginan untuk mengejar keinginan-keinginan pribadi mereka yang cukup menyita waktu. Mungkin keinginan untuk mempelajari arkeologi atau mendalami kerajinan porselen, atau bahkan untuk mengejar kesempatan menjalin hubungan-hubungan yang lain yang bersifat rahasia.
Ketika dua orang berada di satu ruang zona waktu dan tempat, ada kecenderungan untuk bersikap manis - untuk menjadi teman yang baik dan menggunakan waktu yang ada dengan bijaksana. Ini berjalan dengan baik untuk pasangan yang saling mencintai dan menghargai satu sama lain, bagi mereka yang membayangkan bisa bersama saat jam sekolah usai, atau saat aktivitas rutin telah selesai.
Untuk sebagian yang lain - misalnya istri-istri tentara - ini bisa berarti diperlukannya kesabaran ekstra dan pengertian yang tinggi saat pasangan yang dicintai sedang menunaikan tugas di tempat yang jauh dan tidak dapat berbagi tanggung jawab sebagai orang tua. Juga kemungkinan munculnya rasa kesepian karena tidak bisa menghabiskan waktu yang cukup bersama seseorang yang tercinta.
Agar tetap langgeng, hubungan jarak jauh (LDR / long distance relationship )mesti memenuhi beberapa kondisi diantaranya :
Pertama, level kepercayaan.
Kehidupan-kehidupan sosial yang terpisah terbentuk karena adanya kebutuhan. Mereka perlu berkembang dengan baik tanpa pengaruh kondisi yang merugikan dan rasa penyesalan. Bagi mereka yang hanya diam dan tinggal di rumah, menunggu dering telpon yang tak jelas dan menghabiskan biaya, hanya akan menemukan kebosanan, penyesalan, dan bahkan munculnya kemarahan. Anda tidak bisa menyelipkan kamera pengawas di ikat pinggang anda hanya untuk memuaskan keingintahuan pasangan yang cemburuan - atau orang lain yang menginginkannya meskipun anda bisa saja melakukannya.
Kedua, level komitmen perlu ada di tempat yang tepat.
Setiap hubungan pasti suatu saat akan tumbuh dan berkembang menuju ke tahapan berikutnya. Hal ini bisa berarti menuju ke arah pendewasaan dan perubahan. Hubungan-hubungan jarak jauh pada suatu saat pasti akan menemukan titik akhirnya. Penting bagi setiap orang yang sedang menjalin hubungan jarak jauh untuk mengetahui bahwa suatu saat mereka pasti akan memutuskan untuk tinggal bersama-sama dalam tempat tinggal yang sama (atau setidaknya pada daerah yang sama).
Ketiga, anda perlu memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik jika saat ini sedang menjalani hubungan jarak jauh.
Tanpa adanya komunikasi yang baik dan rutin, suatu pasangan akan cepat merasa asing satu sama lainnya. Beberapa pasangan bahkan akan nekat membuat fantasi-fantasi yang liar hanya untuk memuaskan hasrat mereka, mungkin melalui hubungan telepon, hanya untuk mengisi "kekosongan" di hati saat terpisah jarak dan waktu.
Keempat, anda perlu memiliki pandangan yang realistis mengenai hubungan yang sedang anda jalani di masa mendatang.
Bisakah kedua pihak yang terlibat hubungan jarak jauh menerima kenyataan bahwa rencana yang telah disusun bersama bisa suatu saat tiba-tiba berubah - mungkin saja suatu saat mereka tidak lagi bisa bersama ? Apa yang akan terjadi jika seandainya ada seseorang yang lebih menarik dari pasangan anda tiba-tiba menyatakan perasaan sukanya kepada anda ? Kapan anda akan berani mengungkapkan kepada pasangan anda bahwa perasaan anda kepadanya itu sudah mulai berubah. Apakah anda akan membicarakannya secara langsung kepada pasangan anda secara empat mata, atau anda hanya berani mengungkapkannya melalui media telepon ? Apakah kedua belah pihak yang terlibat hubungan jarak jauh bisa menerima kenyataan, mampu menghibur diri sendiri dari kesedihan akibat perpisahan dan melanjutkan hidupnya, atau mungkinkah hubungan tersebut akan berakhir dalam genangan air mata ? Oleh karena itu, kesiapan mental dan kedewasaan diri bagi masing-masing pasangan juga sangat diperlukan dalam hubungan jarak jauh yang semacam ini.
Beberapa hubungan bahkan dimulai dari hubungan jarak jauh. Misalnya "The play 63 Charrington Cross" didasarkan atas hubungan surat-menyurat antara dua orang penulis yang saling membagi pengalaman mereka di dunia kesusastraan, tapi mereka tidak pernah benar-benar bertemu secara langsung. Ini mungkin adalah suatu contoh bentuk hubungan jarak jauh yang hebat dan berhasil - tidak diperlukannya pembuktian atas informasi yang saling ditukarkan - semua berdasarkan kepercayaan yang mutlak terhadap satu sama lain. Di luar itu, tipe-tipe hubungan jarak jauh semacam ini biasanya dimulai dari aktivitas chatting di dunia maya / internet.
Masalah yang mungkin muncul adalah, disamping banyaknya komunikasi yang telah terjalin melalui telepon dan surat-surat yang dikirimkan, selalu akan muncul penundaan yang tidak diharapkan untuk sekedar ingin melihat pasangan secara langsung.
Tidak perduli banyaknya informasi yang sudah sering ditukarkan satu sama lain, bahasa tubuh dan perasaan mungkin bisa jauh berbeda dari apa yang benar-benar diharapkan.
Bagi mereka yang baru saja memulainya, hubungan jarak jauh bisa menawarkan pengalaman yang luar biasa. Ini mungkin juga tepat bagi mereka - jika saja mereka mau jujur - yang mengakui bahwa mereka merasa lebih nyaman memiliki pasangan-sementara, mungkin karena mereka memendam banyak rahasia pribadi yang tidak ingin mereka ungkapkan kepada pasangan. Banyak hubungan jarak jauh antar negara yang hanya berlangsung sesaat namun penuh hasrat dan berakhir setelah benar-benar bertemu.
Keberhasilan yang berlangsung lama cenderung memiliki rencana yang lebih besar dan matang, bagi mereka yang benar-benar menyadari bahwa mereka suatu saat mereka akan benar-benar memutuskan untuk tinggal dan hidup bersama pasangan yang mereka cintai, tanpa mengkhawatirkan masalah-masalah kecil yang mungkin akan muncul dalam kehidupan mereka selama mereka menjalani hubungan tersebut.