Malam ini berwarna hitam
sehitam gaun yang kubayangkan sedang membalut tubuhmu
Yang menjadikanmu seolah ratu
Mmmmmmmmm…..
Dengarkanlah manisku
Hembus bayu yang berbisik lirih-lirih
Karena padanya kutitipkan sebuah tanya syahdu
Tanyaku padamu
Wahai Manisku
“Mengapa pesonamu menjerat erat kalbuku?”
Padahal aku sudah akan bergegas
Pergi dari keindahan yang menciptakan fikiran culas
Padahal aku sudah mau berlalu
Menjauh dari kebahagiaan yang menjadikan sepenggal hati kelabu
Malam ini masih berwarna hitam
Ketika rinai menyapa lewat rintiknya yang malu-malu
Seperti debaran jantungku dikala kujumpai senyummu
Huuuuuuhhh…..
Dengarkanlah lagi manisku
Hembus bayu yang masih saja berbisik lirih-lirih
Karena padanyalah kutitipkan kembali sebuah tanya ragu
Tanyaku padamu
Wahai Manisku
“Benarkah perasaanku untukmu?”
Karena aku tahu ada seorang lain di sampingmu
Lelaki yang sama persis denganku
Yang melihatmu sebagai ratu di atas ratu
Perempuan sempurna sepanjang putaran waktu
sehitam gaun yang kubayangkan sedang membalut tubuhmu
Yang menjadikanmu seolah ratu
Mmmmmmmmm…..
Dengarkanlah manisku
Hembus bayu yang berbisik lirih-lirih
Karena padanya kutitipkan sebuah tanya syahdu
Tanyaku padamu
Wahai Manisku
“Mengapa pesonamu menjerat erat kalbuku?”
Padahal aku sudah akan bergegas
Pergi dari keindahan yang menciptakan fikiran culas
Padahal aku sudah mau berlalu
Menjauh dari kebahagiaan yang menjadikan sepenggal hati kelabu
Malam ini masih berwarna hitam
Ketika rinai menyapa lewat rintiknya yang malu-malu
Seperti debaran jantungku dikala kujumpai senyummu
Huuuuuuhhh…..
Dengarkanlah lagi manisku
Hembus bayu yang masih saja berbisik lirih-lirih
Karena padanyalah kutitipkan kembali sebuah tanya ragu
Tanyaku padamu
Wahai Manisku
“Benarkah perasaanku untukmu?”
Karena aku tahu ada seorang lain di sampingmu
Lelaki yang sama persis denganku
Yang melihatmu sebagai ratu di atas ratu
Perempuan sempurna sepanjang putaran waktu